Novel Bertukar Suami By DELEPU PDF Full Episode
Baca Novel Bertukar Suami Gratis Full Episode PDF - Lagi suntuk dan pengen baca novel, namun tidak punya ide novel apa yang harus dibaca?
Jangan khawatir, Berikut ini kakceng ada link baca dan cara baca Novel Bertukar Suami Full Episode PDF karya DELEPU secara gratis dan lengkap.
"Pah ... Papah sadar dengan apa yang papah katakan? Papah meminta Rea memberikan suami Rea kepada kakak Rea sendiri?" ucap Rea tidak percaya.
Nandi menatap Rea tanpa ekspresi.
"Papah sadar. Kamu dan Azalea akan bertukar suami. Besok, papah akan panggil penghulu. Bram akan menikahi Azalea dan Aditya akan menikahi kamu."
"Pah! Suami bukan barang mainan. Mana bisa ditukar-tukar," pekik Rea dengan berlinang air mata.
"Berikan suamimu untuk kakakmu dan ambil suami kakakmu untukmu."
Bagai disambar petir. Rea terhenyak mendengar perkataan ayahnya. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ayahnya, Rendra Nandraswara meminta Rea untuk menyerahkan Bram Wijaya, suaminya, kepada Azalea Nandraswara, kakak kandung Rea.
"Pah ... Papah sadar dengan apa yang papah katakan? Papah meminta Rea memberikan suami Rea kepada kakak Rea sendiri?" tanya Rea tidak percaya.
Rendra menatap Rea tanpa ekspresi. "Papah sadar. Kamu dan Azalea akan bertukar suami. Besok, papah akan panggilkan penghulu untuk pernikahan kalian. Bram akan menikahi Azalea dan Aditya akan menikahi kamu."
"Pah! Suami bukan barang mainan. Mana bisa ditukar-tukar," pekik Rea dengan wajah berlinang air mata.
"Justru karena mereka bukan barang mainan, papah ingin kalian bertukar pasangan. Papah tidak mau Azalea mempunyai suami pengangguran dan tidak berguna seperti Aditya. Lagi pula, Bram juga sudah setuju dengan saran kami," tutur Rendra.
Rea menatap suaminya. "Apa benar yang dikatakan papah, Mas?"
"Ya, itu benar. Aku setuju untuk menukar kamu dengan Azalea. Kamu memang istri sempurna Rea, kamu selalu menyediakan kebutuhanku. Tapi aku juga butuh istri yang bisa aku pamerkan. Apalagi, aku sudah naik jabatan. Aku ingin mempunyai istri yang berkarir, bukan ibu rumah tangga yang hanya bisa mengurusi dapur sepertimu," jawab Bram, tanpa memikirkan perasaan istrinya sedikitpun.
Rea menggelengkan kepalanya tidak percaya. Hatinya hancur mendengar perkataan suaminya. Benar kata orang, kesetiaan seorang istri diuji ketika suaminya tidak memiliki apa-apa. Sedangkan kesetiaan suami diuji saat dia memiliki segala.
Dulu, Rea mendampingi Bram yang hanya karyawan magang. Berapa pun uang bulanan yang Bram berikan, Rea selalu terima tanpa keluh. Setiap ada keperluan yang kurang, Rea selalu mengesampingkan kebutuhannya demi memenuhi keperluan rumah tangganya.
Namun sekarang, setelah Bram naik jabatan, dengan mudahnya Bram mengatakan ingin menukar istri. Hanya karena Rea bukan wanita karir seperti kakaknya. Sungguh Bram orang yang kejam. Dia kira istrinya perhiasan yang bisa ditukar-tukar.
Rea menatap ibunya meminta pembelaan. "Mah ... Tolong Rea. Bagaimana bisa Rea menyerahkan suami Rea untuk Azalea? Sudah lima tahun kami menikah, Rea mencintai Mas Bram, Mah," ucapnya terisak.
Nena memalingkan wajahnya dari Rea. "Kamu turuti saja permintaan ayahmu. Kamu mungkin masih mencintai Bram, tapi Bram lebih memilih Azalea. Mereka akan menjadi pasangan yang sempurna jika disandingkankan."
Rea tercengang. Dia tidak habis dengan perkataan ibunya. Rea berharap, ibunya akan membelanya. Tapi yang dia dapat malah sebaliknya, Nena justru mendukung permintaan tidak masuk akal suaminya.
Selama ini, orang tua Rea memang selalu pilih kasih. Azalea adalah anak yang selalu mereka banggakan, sedangkan Rea adalah anak yang selalu mereka hinakan. Mereka selalu membandingkan keduanya.
Dulu, Nena dan Rendra berencana untuk mempunyai satu anak saja. Namun, tepat delapan bulan setelah Azalea lahir, Nena dikejutkan dengan kehamilan keduanya. Untuk itulah, Nena dan Rendra selalu berlaku tidak adil kepada Rea, karena mereka tidak pernah menginginkannya.
Rea menatap kedua orang tuanya. "Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian melakukan ini padaku? Apa salahku? Aku juga putri kalian. Kenapa kalian selalu menyisihkan aku?" Rea terisak.
Nena menatap putrinya. "Kesalahan kamu banyak, Rea. Kamu salah karena kamu tidak bisa seperti Azalea. Dia sempurna. Wajahnya, tubuhnya, kepintarannya, dan karirnya. Dia bisa menghidupi kami dengan penghasilannya. Tidak seperti kamu yang hanya bisa menopang hidup pada suamimu."
Hati Rea kembali hancur. lagi-lagi ibunya membandingkan dirinya dan kakaknya. Ibunya memang selalu membandingkan kedua putrinya. Dia selalu membanggakan Azalea dan memandang rendah Rea.
Nena juga selalu membedakan mereka, dia memberikan yang terbaik untuk Azalea dan memberikan sisa untuk Rea. Bahkan dalam pendidikan pun mereka pilih kasih. Azalea diberi biaya untuk berkuliah di universitas ternama. Sedangkan Rea diminta untuk membiayai kuliahnya sendiri.
Rea sakit hati dengan sikap kedua orang tuanya. Karena alasan itulah, lima tahun lalu Rea menerima lamaran Bram. Dia ingin menghindar dari keluarga yang tidak menyayanginya. Namun, sekarang malah suaminya berpihak kepada keluarganya.
Azalea tersenyum sinis. "Sudahlah, Rea! Tidak perlu diperdebatkan lagi! Mas Bram sudah setuju, orang tua kita juga sudah setuju. Kamu sepakati saja keinginan kami. Lagi pula, kamu dan Aditya itu memang cocok. Kalian sama-sama pengangguran dan tidak punya kerjaan."
"Ada apa ini? Kenapa kalian membawa-bawa namaku dalam keributan kalian?" tanya Aditya yang baru saja memasuki rumah. Dia duduk di sofa samping istrinya.
Aditya Brimantara, suami dari Azalea. Mereka baru menikah lima minggu lalu. Aditya dan Azalea menikah demi memenuhi wasiat kakek mereka, Brimantara dan Nandraswara.
Dalam surat wasiat disebutkan, jika warisan Brimantara berupa sepetak tanah dan warisan Nandraswara berupa uang 2 milyar akan bisa di klaim saat cucu-cucu mereka menikah. Uang 2 Milyar sudah Azalea dapatkan sebagai mahar, ketika Aditya menikahinya. Sedangkan warisan tanah akan Aditya dapatkan setelah tiga bulan pernikahannya.
Awalnya, Azalea bersemangat menikah dengan Aditya. Dia mengira, Aditya orang kaya yang bisa membuat hidupnya bahagia. Namun, setelah beberapa Minggu pernikahan, Aditya tidak pernah sekalipun pergi bekerja. Dia hanya sibuk memainkan ponselnya dan pergi keluar rumah untuk urusan tidak jelas.
Aditya juga tidak pernah memberikan Azalea nafkah. Dia selalu mengelak dengan alasan, uang dua milyar yang di dapat sebagai mahar sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan istrinya. Karena itulah, Azalea kesal dengan sifat suaminya yang pemalas. Dan Akhirnya, Dia meminta kedua orang tuanya untuk menukar suaminya dengan suami adiknya.
Azalea mendengus seraya menatap suaminya. "Baguslah kamu disini. Sekarang kita semua sudah berkumpul. Lebih baik, kamu segera ceraikan aku," pinta Azalea kepada suaminya. Lalu Azalea menatap Bram. "Dan kamu Mas, segera ceraikan Rea. Karena aku dan Rea sama-sama dinikahi siri, cukup dengan mengucapkan kata talak saja, pernikahan berakhir."
"Azalea, cukup! Jangan berkata lagi. Aku tidak mau mendengar perkataan gila kalian." Rea menangis sambil menggelengkan kepalanya. Dia juga menutup telinga dengan kedua tangannya.
Azalea bangkit dari tempat duduknya, dia menghampiri Rea. Azalea menjauhkan tangan Rea dari telinganya. "Mas ... cepat talak Rea!"
Bram ragu, masih ada perasaan cinta dihatinya untuk Rea. Tapi, Azalea lebih sempurna. "Realina Nandraswara, aku talak kamu. Sekarang, kita bukan suami istri lagi."
Azalea tersenyum puas, lalu melepaskan tangan Rea.
Tubuh Rea merosot. Dia terduduk lemas di atas lantai. Rea memukul-mukul dadanya yang sesak karena rasa sakit. Rea menangis sejadi-jadinya. Suami yang telah didampinginya selama lima tahun, dengan teganya mengucapkan kata talak Kepadanya.
Azalea berbalik, dia menatap suaminya. "Aku harap kamu tidak keberatan menikahi adikku? Bukankah yang terpenting, kamu menikah dengan keturunan Nandraswara?"
Aditya tersenyum tipis. "Tentu saja. Aku tidak peduli siapa istriku, yang penting aku mendapat warisan kakek," jawab Aditya.
Rea menatap nanar kakak iparnya. Dia merasa, semua orang di keluarganya sudah hilang akal. Tidak ada satu pun diantara mereka yang waras.
"Talak aku sekarang juga!" pinta Azalea tanpa ragu.
Aditya menatap istrinya. "Azalea Nandraswara, aku talak kamu. Sekarang, kita bukan suami istri lagi."
Mendengar kata-kata kakak iparnya, pandangan Rea menggelap, tubuhnya roboh dan kesadarannya menghilang. Rea pingsan.
----
Bagaimana kisah dari cerita dari novel ini selanjutnya? Untuk membaca novel yang satu ini silakan install aplikasi Novelme yang bisa kalian unduh di Google Play Store, lalu buka aplikasinya dan cari di kolom pencarian dengan memasukkan judul lengkap "Bertukar Suami" atau klik link dibawah ini.
Link Baca: Novel Bertukar Suami Full Episode PDF
Jangan khawatir, Berikut ini kakceng ada link baca dan cara baca Novel Bertukar Suami Full Episode PDF karya DELEPU secara gratis dan lengkap.
Deskripsi Novel
- Judul: Bertukar Suami
- Penulis: DELEPU
- Penerbit: Novelme
- Rating: 10.0 (Sangat bagus)
- Genre: Romantis
Sinopsis Novel Bertukar Suami
"Berikan suamimu untuk kakakmu dan ambil suami kakakmu untukmu." Bagai disambar petir. Rea terhenyak mendengar perkataan ayahnya. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ayahnya, Rendra Nandraswara meminta Rea untuk menyerahkan Bram Wijaya, suaminya, kepada Azalea Nandraswara, kakak kandung Rea."Pah ... Papah sadar dengan apa yang papah katakan? Papah meminta Rea memberikan suami Rea kepada kakak Rea sendiri?" ucap Rea tidak percaya.
Nandi menatap Rea tanpa ekspresi.
"Papah sadar. Kamu dan Azalea akan bertukar suami. Besok, papah akan panggil penghulu. Bram akan menikahi Azalea dan Aditya akan menikahi kamu."
"Pah! Suami bukan barang mainan. Mana bisa ditukar-tukar," pekik Rea dengan berlinang air mata.
Baca Novel Bertukar Suami Full Episode
Permintaan Tukar dan Perceraian"Berikan suamimu untuk kakakmu dan ambil suami kakakmu untukmu."
Bagai disambar petir. Rea terhenyak mendengar perkataan ayahnya. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ayahnya, Rendra Nandraswara meminta Rea untuk menyerahkan Bram Wijaya, suaminya, kepada Azalea Nandraswara, kakak kandung Rea.
"Pah ... Papah sadar dengan apa yang papah katakan? Papah meminta Rea memberikan suami Rea kepada kakak Rea sendiri?" tanya Rea tidak percaya.
Rendra menatap Rea tanpa ekspresi. "Papah sadar. Kamu dan Azalea akan bertukar suami. Besok, papah akan panggilkan penghulu untuk pernikahan kalian. Bram akan menikahi Azalea dan Aditya akan menikahi kamu."
"Pah! Suami bukan barang mainan. Mana bisa ditukar-tukar," pekik Rea dengan wajah berlinang air mata.
"Justru karena mereka bukan barang mainan, papah ingin kalian bertukar pasangan. Papah tidak mau Azalea mempunyai suami pengangguran dan tidak berguna seperti Aditya. Lagi pula, Bram juga sudah setuju dengan saran kami," tutur Rendra.
Rea menatap suaminya. "Apa benar yang dikatakan papah, Mas?"
"Ya, itu benar. Aku setuju untuk menukar kamu dengan Azalea. Kamu memang istri sempurna Rea, kamu selalu menyediakan kebutuhanku. Tapi aku juga butuh istri yang bisa aku pamerkan. Apalagi, aku sudah naik jabatan. Aku ingin mempunyai istri yang berkarir, bukan ibu rumah tangga yang hanya bisa mengurusi dapur sepertimu," jawab Bram, tanpa memikirkan perasaan istrinya sedikitpun.
Rea menggelengkan kepalanya tidak percaya. Hatinya hancur mendengar perkataan suaminya. Benar kata orang, kesetiaan seorang istri diuji ketika suaminya tidak memiliki apa-apa. Sedangkan kesetiaan suami diuji saat dia memiliki segala.
Dulu, Rea mendampingi Bram yang hanya karyawan magang. Berapa pun uang bulanan yang Bram berikan, Rea selalu terima tanpa keluh. Setiap ada keperluan yang kurang, Rea selalu mengesampingkan kebutuhannya demi memenuhi keperluan rumah tangganya.
Namun sekarang, setelah Bram naik jabatan, dengan mudahnya Bram mengatakan ingin menukar istri. Hanya karena Rea bukan wanita karir seperti kakaknya. Sungguh Bram orang yang kejam. Dia kira istrinya perhiasan yang bisa ditukar-tukar.
Rea menatap ibunya meminta pembelaan. "Mah ... Tolong Rea. Bagaimana bisa Rea menyerahkan suami Rea untuk Azalea? Sudah lima tahun kami menikah, Rea mencintai Mas Bram, Mah," ucapnya terisak.
Nena memalingkan wajahnya dari Rea. "Kamu turuti saja permintaan ayahmu. Kamu mungkin masih mencintai Bram, tapi Bram lebih memilih Azalea. Mereka akan menjadi pasangan yang sempurna jika disandingkankan."
Rea tercengang. Dia tidak habis dengan perkataan ibunya. Rea berharap, ibunya akan membelanya. Tapi yang dia dapat malah sebaliknya, Nena justru mendukung permintaan tidak masuk akal suaminya.
Selama ini, orang tua Rea memang selalu pilih kasih. Azalea adalah anak yang selalu mereka banggakan, sedangkan Rea adalah anak yang selalu mereka hinakan. Mereka selalu membandingkan keduanya.
Dulu, Nena dan Rendra berencana untuk mempunyai satu anak saja. Namun, tepat delapan bulan setelah Azalea lahir, Nena dikejutkan dengan kehamilan keduanya. Untuk itulah, Nena dan Rendra selalu berlaku tidak adil kepada Rea, karena mereka tidak pernah menginginkannya.
Rea menatap kedua orang tuanya. "Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian melakukan ini padaku? Apa salahku? Aku juga putri kalian. Kenapa kalian selalu menyisihkan aku?" Rea terisak.
Nena menatap putrinya. "Kesalahan kamu banyak, Rea. Kamu salah karena kamu tidak bisa seperti Azalea. Dia sempurna. Wajahnya, tubuhnya, kepintarannya, dan karirnya. Dia bisa menghidupi kami dengan penghasilannya. Tidak seperti kamu yang hanya bisa menopang hidup pada suamimu."
Hati Rea kembali hancur. lagi-lagi ibunya membandingkan dirinya dan kakaknya. Ibunya memang selalu membandingkan kedua putrinya. Dia selalu membanggakan Azalea dan memandang rendah Rea.
Nena juga selalu membedakan mereka, dia memberikan yang terbaik untuk Azalea dan memberikan sisa untuk Rea. Bahkan dalam pendidikan pun mereka pilih kasih. Azalea diberi biaya untuk berkuliah di universitas ternama. Sedangkan Rea diminta untuk membiayai kuliahnya sendiri.
Rea sakit hati dengan sikap kedua orang tuanya. Karena alasan itulah, lima tahun lalu Rea menerima lamaran Bram. Dia ingin menghindar dari keluarga yang tidak menyayanginya. Namun, sekarang malah suaminya berpihak kepada keluarganya.
Azalea tersenyum sinis. "Sudahlah, Rea! Tidak perlu diperdebatkan lagi! Mas Bram sudah setuju, orang tua kita juga sudah setuju. Kamu sepakati saja keinginan kami. Lagi pula, kamu dan Aditya itu memang cocok. Kalian sama-sama pengangguran dan tidak punya kerjaan."
"Ada apa ini? Kenapa kalian membawa-bawa namaku dalam keributan kalian?" tanya Aditya yang baru saja memasuki rumah. Dia duduk di sofa samping istrinya.
Aditya Brimantara, suami dari Azalea. Mereka baru menikah lima minggu lalu. Aditya dan Azalea menikah demi memenuhi wasiat kakek mereka, Brimantara dan Nandraswara.
Dalam surat wasiat disebutkan, jika warisan Brimantara berupa sepetak tanah dan warisan Nandraswara berupa uang 2 milyar akan bisa di klaim saat cucu-cucu mereka menikah. Uang 2 Milyar sudah Azalea dapatkan sebagai mahar, ketika Aditya menikahinya. Sedangkan warisan tanah akan Aditya dapatkan setelah tiga bulan pernikahannya.
Awalnya, Azalea bersemangat menikah dengan Aditya. Dia mengira, Aditya orang kaya yang bisa membuat hidupnya bahagia. Namun, setelah beberapa Minggu pernikahan, Aditya tidak pernah sekalipun pergi bekerja. Dia hanya sibuk memainkan ponselnya dan pergi keluar rumah untuk urusan tidak jelas.
Aditya juga tidak pernah memberikan Azalea nafkah. Dia selalu mengelak dengan alasan, uang dua milyar yang di dapat sebagai mahar sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan istrinya. Karena itulah, Azalea kesal dengan sifat suaminya yang pemalas. Dan Akhirnya, Dia meminta kedua orang tuanya untuk menukar suaminya dengan suami adiknya.
Azalea mendengus seraya menatap suaminya. "Baguslah kamu disini. Sekarang kita semua sudah berkumpul. Lebih baik, kamu segera ceraikan aku," pinta Azalea kepada suaminya. Lalu Azalea menatap Bram. "Dan kamu Mas, segera ceraikan Rea. Karena aku dan Rea sama-sama dinikahi siri, cukup dengan mengucapkan kata talak saja, pernikahan berakhir."
"Azalea, cukup! Jangan berkata lagi. Aku tidak mau mendengar perkataan gila kalian." Rea menangis sambil menggelengkan kepalanya. Dia juga menutup telinga dengan kedua tangannya.
Azalea bangkit dari tempat duduknya, dia menghampiri Rea. Azalea menjauhkan tangan Rea dari telinganya. "Mas ... cepat talak Rea!"
Bram ragu, masih ada perasaan cinta dihatinya untuk Rea. Tapi, Azalea lebih sempurna. "Realina Nandraswara, aku talak kamu. Sekarang, kita bukan suami istri lagi."
Azalea tersenyum puas, lalu melepaskan tangan Rea.
Tubuh Rea merosot. Dia terduduk lemas di atas lantai. Rea memukul-mukul dadanya yang sesak karena rasa sakit. Rea menangis sejadi-jadinya. Suami yang telah didampinginya selama lima tahun, dengan teganya mengucapkan kata talak Kepadanya.
Azalea berbalik, dia menatap suaminya. "Aku harap kamu tidak keberatan menikahi adikku? Bukankah yang terpenting, kamu menikah dengan keturunan Nandraswara?"
Aditya tersenyum tipis. "Tentu saja. Aku tidak peduli siapa istriku, yang penting aku mendapat warisan kakek," jawab Aditya.
Rea menatap nanar kakak iparnya. Dia merasa, semua orang di keluarganya sudah hilang akal. Tidak ada satu pun diantara mereka yang waras.
"Talak aku sekarang juga!" pinta Azalea tanpa ragu.
Aditya menatap istrinya. "Azalea Nandraswara, aku talak kamu. Sekarang, kita bukan suami istri lagi."
Mendengar kata-kata kakak iparnya, pandangan Rea menggelap, tubuhnya roboh dan kesadarannya menghilang. Rea pingsan.
----
Bagaimana kisah dari cerita dari novel ini selanjutnya? Untuk membaca novel yang satu ini silakan install aplikasi Novelme yang bisa kalian unduh di Google Play Store, lalu buka aplikasinya dan cari di kolom pencarian dengan memasukkan judul lengkap "Bertukar Suami" atau klik link dibawah ini.
Link Baca: Novel Bertukar Suami Full Episode PDF