Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Novel Hidden Soldier Bahasa Indonesia Full Episode Gratis

Baca Novel Hidden Soldier Full Episode - Pada kesempatan kali ini kakceng akan membagikan link dan cara membaca novel Hidden Soldier Bahasa Indonesia Full Episode secara gratis dan lengkap.

Membaca novel bisa dilakukan secara online dan gratis melalui aplikasi baca novel terbaik, aplikasi baca novel gratis saat ini memang banyak sekali. Jadi kalian bisa memilih salah satu aplikasi baca novel digital yang menyediakan baca novel terpopuler dan terbaru.

Aplikasi baca novel gratis ini diantaranya adalah seperti NovelMe, NovelToon, MangaToon, Wattpad, Novelaku dan masih banyak lagi.

Jika kalian tidak punya ide untuk membaca novel apa kali ini? nich coba baca novel Hidden Soldier Full Episode berikut. Simak Yuk!

Novel Hidden Soldier Bahasa Indonesia Full Episode Gratis
Novel Hidden Soldier

Novel Hidden Soldier Full Episode

Damar Ardiansyah, kehilangan ingatannya selama tiga tahun saat menjalankan misi sebagai pasukan khusus Night Watcher. Selama hilang ingatan, dia menjalankan kehidupan layaknya orang normal. Alih-alih menjalani hidup yang bahagia, dia selalu diperlakukan dengan tidak layak dalam kehidupannya yang baru. Akhirnya, Damar dan istrinya bercerai. Sejak saat itu, ingatannya tentang segalanya kembali. Damar pun akhirnya kembali menjadi seorang Night Watcher Zero yang dulu sempat hilang! 

****

“Tante Via, ini pesanan Tante,” kata Damar dengan canggung.

Dia tidak pernah mengira bahwa pelanggan terakhirnya adalah tetangganya sendiri.

Via mengambil pesanannya dengan sinis dan berkata, “Oh, Damar, kebetulan sekali kamu yang mengantar. Sepertinya kamu satu-satunya orang di sini yang jadi kurir. Iya, kan? Hahaha!”

Damar hanya tersenyum tipis tanpa menjawab.

Tiba-tiba Via berteriak, “Lho, kok minyaknya berantakan begini sih? Damar! Kamu ini gimana, sih?!”

Via melemparkan bungkus makanan itu ke Damar. “Aku tidak peduli. Aku akan beri bintang dan penilaian yang buruk!

“Duh! Percuma kamu kerja seperti ini. kerjamu saja tidak becus. Pantas saja kamu selalu dipandang rendah!

Damar membersihkan minyak dan bekas makanan yang menempel di bajunya. Belum sempat Damar memberikan penjelasan, Via sudah membanting pintu. Benar saja, satu menit kemudian Damar mendapatkan rating buruk. Alhasil gajinya hilang 300 ribu.

Damar mengepalkan tinjunya karena marah. Semua itu bukan salah Damar!

Damar adalah seorang pemuda yang diangkat menjadi menantu oleh Adrian Raharjo. Awalnya, Adrian Raharjo menyelamatkan Damar yang terluka parah tahun lalu. Kemudian, dia menjodohkan putrinya dengan Damar.

Sayangnya, Adrian meninggal satu bulan setelah pernikahan Damar dan putrinya, Sisy Raharjo.

Meski hari-harinya melelahkan, Damar masih bersyukur dengan kehidupannya. Setidaknya dia masih memiliki tempat untuk pulang.

Damar selalu bekerja setiap hari. Dia kerja sebagai kurir antar makanan di siang hari. Saat malam hari, Damar bekerja sebagai satpam. Dia hanya dapat tidur lima jam setiap harinya.

Setelah kematian ayah mertuanya, ibu mertuanya Amelia Putri Sitara membeli sebuah mobil RV dengan uang muka 400 juta serta harus membayar cicilan rumah yang mereka tempati. Total cicilan masih kurang 2 miliar.

Setiap bulan Damar harus membayar uang cicilan sebesar 20 juta.

Tapi Damar rela bekerja keras demi Sisy. Dia masih mengingat dengan jelas bagaimana Sisy selalu merawatnya dengan sabar dan telaten saat saat dirinya masih terluka. 

Damar mengeluarkan kunci rumah dan pulang.

Betapa terkejutnya Damar saat kunci miliknya tidak dapat membuka pintu. Sudah dia coba beberapa kali pun, pintu rumahnya masih tidak bisa dibuka.

Damar mengerutkan kening dan mencoba mengetuk pintu.

Ibu mertuanya membuka pintu.

“Bu, kenapa pintunya tidak bisa dibuka, ya? Padahal aku sudah coba beberapa kali pakai kunci yang biasa,” kata Damar sambil tersenyum.

Amelia menjawab dengan ringan, “Oh. Aku ganti kuncinya.”

Damar tidak bertanya lebih lanjut dan hendak masuk ke dalam rumah, “Oh, begitu. Kalau begitu nanti tolong beri aku kunci yang bar—”

Tak disangka, Amelia mendorong Damar yang hendak masuk ke dalam rumah. “Tidak bisa. Mulai sekarang, kamu sudah tidak perlu masuk ke rumah ini.”

Damar tertegun dan masih tetap mencoba tersenyum pada ibu mertuanya. “Maksudnya, Bu? Ini, kan rumahku juga.”

Amelia mendengus dingin, wajahnya berubah menjadi sinis. “Diam! Aku bukan ibumu! Ini juga bukan rumahmu! Kamu tidak pantas ada di sini!

“Sisy sedang menyiapkan surat cerai. Dia akan menceraikanmu dalam dua hari! Jadi kamu sudah tidak ada hubungannya lagi dengan kami. Pergi!”

Damar bingung dan juga terkejut, “A-apa? Cerai? Sisy akan menceraikan aku? Kenapa? Tidak mungkin!”

Amelia kembali mendelik dengan tajam. “Damar, kamu tidak benar-benar berpikir kalau kamu itu layak jadi suami Sisy, kan?

“Putriku anak baik-baik. Menurutmu seorang kurir makanan sepertimu layak untuk Sisy? Kamu masih tanya kenapa? Kamu tidak sadar diri?” kata Amelia.

“Kecuali kalau kamu bisa mendapatkan 20 juta lebih per bulan. Tapi mana mungkin orang sepertimu bisa dapat uang sebanyak itu!”

Damar yang sudah terpancing dengan kata-kata Amelia pun melawan. “Bu, tapi aku juga punya hak atas rumah dan mobil. Aku yang membayar cicilannya setiap bulan!”

Amelia menyipitkan mata. “Sialan! Ngomong apa kamu ini! Kamu bayar karena namamu yang tertulis sebagai peminjam. Kalau kamu tidak bayar cicilannya, ya kamu yang dipenjara!

“Dan ingat, mobil itu atas nama Sisy! Aku tidak ingin buang-buang waktu lagi. Aku akan telepon saat surat cerainya sudah selesai!”

Setelah berbicara, Amelia membanting pintu dengan keras.

Damar mengepalkan tinjunya erat-erat, menatap pintu rumah itu dengan lekat.

Dia sudah memberikan segalanya untuk keluarga ini, tapi pada akhirnya dia malah kehilangan segalanya. Dan dia masih harus membayar cicilan KPR dan kredit mobil?!

Damar sudah menganggap Sisy sebagai seseorang yang berharga dalam hidupnya. Tapi Sisy memilih menceraikannya!

Dia tidak bisa menerima hal ini begitu saja!

Setidaknya, apa alasannya?

Kenapa!

Apakah hanya karena Damar tidak memiliki uang?

Damar menghela napas, berbalik, dan pergi dari halaman rumah lamanya. Dia berjalan menyusuri jalanan kompleks, mengikuti ke mana pun kakinya ingin pergi. Beberapa saat setelah Damar berjalan, ada sekelompok orang dibelakangnya.

Damar tidak tahu apa yang mereka inginkan. Perempuan yang berdiri paling depan berkata, “Tidak mungkin! Zero… akhirnya Anda kembali!”

Damar menoleh dengan linglung. “Hah? Kamu bicara denganku?”

Melihat reaksi Damar, perempuan yang berpakaian hitam itu tidak bisa berkata-kata untuk sesaat.

Dia melihat Damar yang kulitnya berubah gelap karena terbakar matahari, dahinya yang penuh keringat sebesar biji jagung, wajahnya yang terlihat lesu, dan matanya yang berkaca-kaca.

“Pak Damar, saya Night Watcher Third. Anda adalah kartu truf Night Watcher dan prajurit terkuat kami. Anda tidak perlu khawatir, semua yang saya katakan barusan itu sungguh-sungguh!

“Tapi setelah misi tiga tahun lalu, Anda menghilang. Anda terluka sangat parah setelah misi itu dan hilang ingatan.”

Setelah berbicara, dia menyerahkan kartu nama kepada Damar.

Perempuan ini bernama Nidya Dewari. Dia adalah Night Watcher Third. Dia tidak pernah sekalipun bertemu dengan Damar setelah tiga tahun lalu.

Sekarang, saat akhirnya dia bertemu dengan Damar, dia sangat terkejut mendapati Damar yang hilang ingatan.

Salah satu peluru terkuat Night Watcher akhirnya ditemukan. Tentu saja Nidya senang!

Damar membolak-balik kartu nama itu dan menyimpannya di kantong celananya. Dia menyeka keringat dengan kaos yang dia pakai. Memang apa yang dikatakan perempuan ini cukup masuk akal, Damar memang tidak mengingat kejadian sebelum tiga tahun yang lalu.

Tapi mengenai dirinya sebagai kartu truf Night Watcher, dia sama sekali tidak percaya.

Damar menggelengkan kepalanya. “Anda pikir saya tidak cukup menderita? Apa Anda ingin mempermainkan saya? Saya tidak punya waktu untuk membicarakan hal tidak masuk akal seperti ini.”

Nidya meraih tangan Damar dan berkata, “Pak Damar, ikutlah dengan saya. Saya punya cara untuk mengembalikan ingatan Anda!

“Ayo, tinggalkan tempat ini dan kembalikan ingatan Anda. Anda akan kembali menjadi bintang.”

Damar menolak dengan tegas, “Tidak perlu! Pergi! Kalau tidak, jangan salahkan saya karena bersikap kasar!”

Raut khawatir terlukis di wajah Nidya. Dia tetap mencoba membujuk Damar. “Apa Anda masih tidak sadar? Sekarang Anda hanya hidup untuk mencari uang!

“Anda punya apa? Kenapa saya harus repot-repot menipu Anda yang tidak punya apa-apa?

“Sekarang peluang sudah di depan mata. Anda bisa punya banyak uang tanpa harus bekerja banting tulang seperti ini. Anda pasti mau, kan?”

Damar tersipu. Apa yang dikatakan Nidya memang benar, tapi dia masih sulit untuk percaya. Bagaimana mungkin dia tiba-tiba menjadi Night Watcher Zero yang katanya kartu truf itu?

Damar menjawab dengan marah, “Kalau begitu, beri aku satu miliar sebagai bukti!”

Nidya langsung memberikan sebuah kartu. “Ini kartu ATM yang dulu sering Anda pakai. Kata sandinya 000000. Isinya kurang lebih 10 triliun.”

Damar dengan cepat mengambil kartu itu dan memeriksa bagian belakangnya. Kartu itu berpola awan dan naga di sudut kanan atas. “Kartu ini… berisi 10 triliun?”

“Benar, tapi Anda harus berjanji satu hal dengan saya!”

“Apa syaratnya?” tanya Damar masih menatap ATM itu dengan tatapan kosong. Dia masih tidak percaya dengan isi yang ada di dalamnya.

Sepertinya semuanya akan berpikiran sama dengan Damar.

Nidya berkata, “Aku akan segera menemuimu lagi, dan saat itu kamu harus bersedia menerima terapi agar ingatanmu kembali. Kalau tidak… aku takut semuanya terlambat!”

Damar tidak menolak, sebenarnya dia juga ingin memulihkan ingatannya dan mengetahui jati diri Damar yang sesungguhnya.

Sekarang Damar sudah diceraikan dan didepak dari rumah, tidak ada hal yang lebih penting selain mengetahui identitasnya sendiri.

“Baiklah, aku akan menunggu kabar selanjutnya.”

“Hmm… lain kali jangan panggil aku pak Damar lagi, canggung dan terdengar kurang pas. Panggil saja langsung namaku.”

Nidya menghela napas pelan dengan mata yang terlihat prihatin, ternyata amnesia yang dialami Damar benar-benar sangat parah.

Padahal posisi Damar sebelumnya jauh berada di atas Nidya, tapi dia menyuruh memakai bahasa informal?

Setelah sebelumnya terdiam beberapa saat, akhirnya Nidya berkata, “Ah ya, ATM itu hanya bisa melakukan transaksi langsung di Bank Royal. Bank yang lain tidak memiliki wewenang.”

Tiba-tiba telepon Nidya berbunyi, dia mengangkat panggilan itu dan buru-buru berpamitan pada Damar, “Kalau begitu, sampai jumpa beberapa hari lagi.”

Setelah Nidya pergi, Damar mengambil ponselnya dan membuka aplikasi maps. Dia ingin mencari lokasi Bank Royal.

“Bank apa ini, aku belum pernah dengar…”

Hanya ada satu kantor Bank Royal yang ada di kota damar. Dia pun segera mencari taksi dan bergegas kesana.

Damar tetap berhati-hati.

Meskipun Nidya terlihat sangat meyakinkan dan semua ucapannya terdengar sangat logis.

Tapi mengenai ATM dan isinya membuat Damar merasa curiga dan aneh.

Dalam hidup di dunia liar seperti hutan belantara ini, kalau tidak hati-hati bisa terjebak dalam lubang jebakan. Bisa jadi ini adalah salah satu trik penipuan yang baru.

Setelah turun dari taksi, Damar langsung terkejut.

Bank Royal ini lebih terlihat seperti istana daripada bank.

Sangat megah.

Damar melihat ponselnya beberapa kali, memastikan titik lokasinya sudah sesuai dengan yang ditunjukkan oleh peta.

Sekarang sudah pukul delapan malam, dan pada umumnya bank hanya beroperasional sampai sore saja.

Tapi bank Royal tidak, semua lampu menyala terang benderang, para nasabah terlihat keluar masuk.

Damar juga melihat orang yang keluar masuk memakai setelan jas rapi. Mereka semua memakai jam tangan yang terlihat mahal, bahkan tempat parkir bank Royal terlihat penuh dengan mobil-mobil mewah.

Pemandangan ini semua sangat kontradiktif dengan Damar. Seragam kuning yang masih dia kenakan dan wajah lusuh karena belum sempat istirahat.

Nasabah yang lewat melihat Damar dengan ekspresi menghina dan merendahkan.

Damar sangat kesal, memang apa yang salah? Damar pun menggenggam erat ATM di tangannya dan bergegas masuk ke dalam bank.

Begitu Damar melewati pintu masuk, dia bertemu dengan Sisy yang sedang merangkul mesra lengan seorang pria dan bertingkah manja. Keduanya terlihat sangat harmonis, bahkan Sisy memancarkan aura bahagia.

Pria yang dikenali oleh Damar, Dimas Candra, anggota keluarga Candra yang dikenal kaya di Kota JC.

Sisy juga melihat Damar, dia terdiam sesaat lalu berkata, “Damar?”

Dimas berkata pada Sisy dengan senyum sinis, “Ah, bukankah itu suamimu? Dia terlihat… tampan!”

Sisy buru-buru menjawab dengan kesal, “Siapa bilang! Aku sudah menceraikan sampah ini. Mana mungkin aku bisa suka dengan kurir pengantar makanan!

“Gajinya satu bulan saja tidak bisa untuk beli satu tas kecil.”

“Orang seperti ini, kalau aku membiarkannya menyentuhku, aku bisa sakit karena tangannya yang kotor itu!”

Damar merasakan sesak karena ucapan Sisy yang sangat menyakitkan. Tapi Sisy benar, selama tiga tahun menikah, dia tidak pernah mengijinkan Damar menyentuhnya. Bahkan kukunya saja tidak pernah.

Dimas tertawa sambil memegang pinggang Sisy seolah ingin pamer. Dia menatap Damar sambil  berkata, “Namamu Damar, kan? apa kamu kesini untuk mengirimkan pesanan?” 

“Hey, apa mungkin para nasabah disini memesan makanan kesini, kan!”

“Ah, benar juga!” Dimas sengaja meninggikan suara, “Istrimu sangat hebat!”

Orang-orang kaya disekitar mereka ikut tertawa.

Ucapan dua orang ini membuat Damar kesal, “Aku kesini ingin menarik uang!”

“Menarik uang? Pfft hahahaha!” Dimas tertawa, bahkan sampai mengeluarkan air mata, “Duh maaf, maaf, maafkan aku, ini sangat aneh!”

Sisy mengerutkan alisnya, wajahnya merah karena malu.

Bagaimanapun juga Damar adalah mantan suaminya, bisa-bisa Damar akan membuatnya semakin kehilangan muka.

“Damar! duh jujur saja, kamu kesini karena membuntutiku, kan?”

“Aku katakan lagi, kita sudah tidak punya hubungan lagi! Jadi jangan muncul di depanku lagi! Kamu paham?!”

Damar memandang Sisy dengan penuh kekecewaan, dia tidak mengerti apa yang membuat Sisy menjadi seperti ini.

“Aku tidak mengikutimu, aku benar-benar akan menarik uang.”

Setelah selesai tertawa, Dimas melingkarkan tangannya di pundak kecil Sisy dan berkata dengan nada menggoda, “Damar, apa kamu tahu soal bank Royal ini? kamu berani mengatakan ingin menarik uang?”

“Untuk menjadi nasabah disini, kamu harus membayar deposit 200 miliar.”

“200 miliar! Apa kamu tahu seberapa banyak 200 miliar itu? apa otakmu dapat membayangkannya?”

“Berapa penghasilanmu selama sebulan? 15 juta? 30 juta? Berapa!”

Dimas merendahkan Damar dengan nada bicaranya yang arogan, “Kamu tadi bilang ingin menarik uang?”

“Damar, kalau ingin berbohong yang masuk akal sedikit ya. Kamu kira disini akan ada yang percaya dengan ucapanmu!”

“Kalau aku jadi kamu, aku cari karung dan sembunyi! Malu lah hahahaha!”

Sisy semakin kesal, “Damar, kalau kamu tidak pergi juga, aku akan panggil satpam!”

Menghadapi ejekan dan hinaan Dimas, sikap Sisy yang menjengkelkan serta semua orang yang tidak peduli.

Damar tidak ingin membuktikan ucapannya untuk mereka.

Damar melanjutkan tujuannya datang ke bank Royal, dia pergi ke konter bank menyerahkan ATM pada teller dan berkata dengan sungguh-sungguh, “Aku ingin melihat saldo tabunganku!”

Damar berdoa dalam hatinya, berdua dengan sungguh-sungguh agar Nidya tidak menipunya.

Semua orang seakan melihat sinetron secara langsung, mata mereka fokus memperhatikan Damar dan menunggu respon teller bank.

Dimas dan Sisy juga terkejut saat Damar menyerahkan ATM pada teller, apa Damar benar-benar datang untuk menarik uang?

Teller melihat Damar dengan malas, tanpa berniat bertanya apa-apa, dia langsung mengambil ATM Damar dan mengeceknya. Hasilnya, hanya muncul dua kata ‘No Result’.

Teller bank itu menatap Damar dengan penuh penghinaan. Dia melemparkan kartu ATM dan bertanya dengan aneh, “Pak, apa kartu milik anda palsu? Data anda tidak ditemukan disini.”

Saat Dimas mendengar hal ini, dia kembali tertawa, “Hahahaha! Tidak ditemukan datanya? Damar! jangan-jangan kamu salah kasih kartu MRT?!”

“Duh Damar, kamu ini benar-benar lucu!”

Sisy tidak berbicara, tapi pandangan matanya memancarkan rasa jijik. Dia merasa mengenal Damar adalah hal yang dia sesali dalam hidupnya.

Damar dulu sangat jujur dan apa adanya, bagaimana bisa dia jadi seperti ini?

Semua orang yang melihat pun ikut tertawa mengejek Damar.

Damar kebingungan, “Tidak mungkin! Pasti ada uang disana, tolong periksa sekali lagi!”

Damar masih berusaha untuk mempercayai ucapan Nidya, kalau sampai benar-benar tipuan, entah apa yang harus dilakukan Damar setelah ini.

Teller itu berkata dengan sedikit membentak, “Kalau tidak ada hasil ya tidak ada hasil. Kalau anda membuat keributan disini, saya akan menyuruh satpam mengusir anda!”

Damar tidak berhenti memohon, “Sekali saja, tolong sekali saja periksa lagi. Ada 10 miliar ditabunganku!”

Teller bank itu semakin kesal, “Orang gila! Pak, tolong bawa orang ini pergi!”

Penjaga keamanan yang sudah menonton lelucon ini sejak awal langsung pergi saat mendengar ucapan teller bank. Dia langsung memegang tangan Damar dan menyeretnya keluar, dan kartu ATM milik Damar jatuh ke lantai.

Dimas dan yang lainnya terlihat menikmati adegan ini.

“Hahahaha! Dia bilang 10 triliun! Sepertinya dia benar-benar sudah gila!”

“10 triliun? Apa itu uang? Atau pasir? Hahahaha!”

Tidak ada yang memperhatikan ATM milik Damar yang tadinya terjatuh kali ini diambil oleh seseorang.

Saat semua orang larut dalam tawa dan kepuasan melihat Damar dipermalukan, seseorang berteriak dengan lantang, “Berhenti!”

Baca Novel Hidden Soldier Bahasa Indonesia Full Episode

Bagaimana kisah cerita selanjutnya? Untuk baca novel yang bergenre romatis ini, kalian dapat membacanya melalui aplikasi novel online gratis yang benama Novelaku yang dapat di unduh di Play Store. 

Kemudian setelah aplikasinya terinstall di HP kalian, cari di kolom pencarian dengan memasukkan judul Lengkap "Hidden Soldier" atau bisa klik link dibawah ini.

Link Baca Novel Hidden Soldier Full Episode: 

HIDDEN SOLDIER

Akhir Kata

Nah, itulah review kakceng  mengenai cara membaca novel Hidden Soldier Full Episode. Novel ini merupakan sebuah novel favorit yang sedang viral dan sangatlah cocok untuk dibaca bagi kamu yang suka novel bergenre romantis. Semoga bermanfaat dan selamat membaca!