Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pernikahan Dipenuhi Keberkahan, Amalkan 9 Syarat ini!

Pernikahan merupakan sebuah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilakukan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki tidak sedikit ragam dan variasi menurut keterangan dari tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang sehubungan dengan aturan atau hukum agama tertentu.

Pernikahan Dipenuhi Keberkahan

Menikah menjadi idaman setiap insan, dan menjadi ibadah terpanjang yang bakal dijalani dua insan. Pernikahan dilakukan sepenuhnya, sebagaimana bimbingan syariat agama dan berharap pernikahan dipenuhi keberkahan, ridha dari Allah SWT, serta kebahagiaan.

 9 Syarat Pernikahan Dipenuhi Keberkahan

Tentunya mereka yang berkeinginan berumah tangga, mengharapkan rumah tangganya mendapatkan urusan tersebut, kan? Namun, ada sejumlah syarat yang harus dimiliki. Apa saja?

Pernikahan Dipenuhi Keberkahan

1. Meluruskan Niat

Pernikahan mesti dilandasi dengan niat yang lurus, bukan semata-mata sebab memenuhi keperluan biologis saja. Sebab, menikah adalahsalah satu tanda kehormatan Allah SWT, sebagaimana yang dituliskan dalam Al-Qur’an surat Ar Rum: 21. Niat yang lurus paling penting, demi menilai situasi dan hasil akhirnya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Sesungguhnya amal tersebut tergantung niatnya. Dan masing-masing orang bakal mendapatkan cocok dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari)

2. Tujuan yang Mulia

Apa sih destinasi untuk menikah? Untuk berfoya-foya sematakah? Sebenarnya destinasi yang mulia dalam pernikahan ialah untuk mengemban sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Menikah pun bertujuan guna mengoptimalkan potensi dan fitrah manusia, secara benar dan halal. Sehingga dapat mencetuskan generasi penerus yang sholeh dan sholehah. Juga untuk membina peradaban yang mulia cocok arahan Allah SWT dan Rasul-Nya.

3. Sikap Toleran

Agar pernikahan diisi keberkahan, kedua manusia yang bertolak belakang latar belakang, budaya, pendidikan, dan pengalaman. Perbedaan tersebut andai tidak disikapi dengan toleran, maka akan memunculkan konflik. Oleh karena itu, setiap suami atau istri mesti mengenali dan menyadari kekurangan dan keunggulan pasangannya, kemudian berjuang untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dan menumpuk kelebihannya.

4. Orientasi yang Benar

Menikah pun bukanlah sekadar dilandasi rasa suka dan cinta saja. Namun, di dalamnya mesti diorientasikan guna menggapai ridha Allah SWT. Tujuannya tak lain guna mendapatkan keberkahan dari-Nya. Menikahlah juga tidak saja mendapatkan surga dunia saja, namun pun di akhirat kelak. Apabila alasanmu menikah melulu untuk mencari kesukaan semata, barangkali akan didapatkan, namun melulu bercorak semu. Berbeda andai kamu menggali ridha dan keberkahan dari-Nya, kebahagiaan sudah tentu akan didapat tanpa butuh dicari.

5. Ilmu yang Mencukupi

Jika hendak pernikahan diisi keberkahan, kita pun harus mempunyai ilmu yang memadai. Salah satunya ialah ilmu agama. Mulai dari munakahat, hingga sekian banyak  syari’at dalam kehidupan berumah tangga. Hidup berumah tangga, diperluakan tidak sedikit ilmu pengetahuan demi membina keharmonisan, kebahagiaan, dan kesejahteraan bersama. Keduanya perlu memahami ilmu komunikasi, psikologi laki-laki dan permpuan, ilmu kesehatan, ilmu gizi, edukasi anak, dan lainnya. Maka belajar tidak pernah berlalu di sepanjang kehidupan berumah tangga.

6. Persiapan yang Memadai

Menjalani pernikahan, diperluakan persiapan yang memadai. Bukan sekadar persiapan keuangan semata, namun pun siap mental, batin, spiritual, dan berbagai format persiapan lainnya supaya semakin menyusun pribadi yang lumayan matang dan dewasa. Sebab, menikah tanpa adanya perispan, maka bakal menimbulkan tidak sedikit persoalan dalam membina kehidupan lokasi tinggal tangga yang bahagia, harmonis, dan sejahtera. Tanpa adanya persiapan, dapat mengurangi keberkahan yang dapat didapatkan.

7. Memilih Calon dengan Kriteria Agama

Kriteria calon pasangan, butuh menjadi perhatian urgen dalam membina pernikahan supaya dipenuhi keberkahan. Jangan salah dalam memilih pasangan hidup, lagipula hanya terjebak dengan casing dan penampilannya saja. Jika melulu melihat menurut paras, kekayaan, keelokan format fisik atau kedudukan sosialnya saja, maka bakal menjadikan pernikahan semata-mata bercorak jasmani tanpa pertimbangan yang matang.

8. Proses dan Langkah cocok Aturan Syari’ah

Islam telah menyerahkan petunjuk, mengenai tahapan dan proses mengarah ke pernikahan. Maka dari itu, semua prosesnya mesti dilaksanakan sesuai dengan bimbingan syari’ah. Apalagi, Islam sudah jelas-jelas melarang insan melakukan kegiatan menuju pernikahan yang melanggar syari’ah, sebab hal tersebut dapat saja bakal menjadi penutup pintu keberkahan dalam pernikahan. Ingatlah, tidak terdapat kebahagiaan dalam pelanggaran terhadap aturan Allah. Kebahagiaan terdapat dalam ketaatan untuk Allah dan Rasul. Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Nazilah Lengkap

9. Selalu Minta Petunjuk dan Bimbingan Allah

Pada dasarnya, setiap insan bukanlah apa-apa, mereka hanyalah makhluk yang lemah. Maka dari itu, tidak boleh pernah sungkan untuk tidak jarang kali memohon tuntunan dan tuntunan dari Allah SWT dalam masing-masing prosesnya. Agar diperlihatkan dan dituntun untuk memilih jodoh terbaik untuk urusan dunia dan akhirat. Sebab, anda tidaklah tahu siapa jodoh kita, untuk tersebut kita mesti tidak jarang kali dekat untuk Sang Pencipta, supaya mendapatkan tuntunan dan bimbingan. Jangan sampai mencungkil diri dari tuntunan dan tuntunan Allah, sebab kita bakal tersesat.

Demikianlah sembilan syarat yang mesti disiapkan dan dimiliki oleh masing-masing laki-laki dan perempuan agar pernikahan dipenuhi dengan keberkahan. Dengan pernikahan yang berkah, menjadi pintu gerbang untuk membuka keberkahan dalam kehidupan berumah tangga nantinya. Insya Allah mereka bakal berbahagia dunia sampai akhirat.