Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Saat Orang Tua Bagaikan Sarang Burung Kosong


Sindrom sarang burung kosong merupakan sebuah  perasaan yang terjadi pada orang tua setelah mendapati anak mereka tumbuh dewasa dan bersiap meninggalkan rumah. Oleh karenanya orang tua akan memiliki emosi yang campur aduk dan memiliki perasaan tidak bahagia maupun kehilangan (Al Ubaidi, 2017). Itu merupakan perasaan yang menyedihkan bagi orang tua karena mereka dengan tiba- tiba tidak mendapati keberadaan anak yang biasa mereka rawat jauh dari pandangan dan tidak terjangkau.

Kejadian ini biasa terjadi pada orang tua yang mendapati anak mereka tumbuh dewasa dan mulai membangun hidup mandiri. Itu bisa terjadi tatkala; anak meninggalkan rumah guna melanjutkan belajar ditingkat yang lebih tinggi maupun mendapati anak membangun keluarga sendiri. Masa ini adalah masa tersulit yang dialami oleh orang tua.

sarang burung kosong via pxhere.com

Nah, hal apa saja yang diperlukan dalam menghadapi Sindrom Sarang Kosong?

1. Berfikir Positif
Setiap orang tua harus mempersiapkan diri akan datangnya masa ini. Orang tua harus ikhlas dan menyadari bahwa anak mereka sudah tumbuh dewasa dan mempunyai kehidupan sendiri. Biarkan anak belajar dari kesalahan dan menambah pengalaman sehingga tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa.

2. Tetap Menjalin Komunikasi
Untuk mengurangi perasaan kehilangan maupun depresi orang tua dapat menggunakan berbagai media guna berkomunikasi dengan anak. Orang tua dapat melakukan telepon, saling berkirim pesan singkat, melakukan Video Call. Sehingga orang tua tidak secara langsung hilang kontak dengan anak mereka.

3. Temukan Kegiatan Baru
Dengan tetap melakukan kegiatan yang menyenangkan fokus berfikir orang tua tidak hanya tertuju pada anak saja. Namun pada kegiatan yang dilakukan setiap hari. Melakukan hobi atau pergi bersama kolega mampu merelease emosi yang tidak stabil.

4. Luangkan Waktu Bersama
Meski tidak setiap hari orang tua yang telah mendapati anaknya tumbuh dewasa dapat berjumpa, mereka dapat menikmati kegiatan bersama tatkala berkumpul. Dapat dilakukan dengan sesuatu yang sederhana seperti; makan makanan kesukaan besama, pergi ke tempat yang disukai.

5. Persiapkan Diri
Mempersiapakan rencana sejak dini diharapkan mampu mengurangi gejolak emosi orang tua. Persiapan ini meliputi persiapan mental dan juga material karena orang tua harus mampu melangsungkan kehidupan tanpa bergantung pada anak dikemudian hari.